Senin, 22 April 2013

Seberapa kenalkah kamu akan Tuhanmu


       Galilea pada zaman Yesus tidaklah besar dan terkenal. Galilea tidak pernah diperhitungkan, baik dalam hal politik maupun dalam hal agama. Tidak ada nabi kaliber nasional  lahir di sana tetapi orang Galilea pada zaman Yesus adalah orang yang paling terbuka terhadap pikiran-pikiran yang baru serta tidak segan terhadap pembaharuan-pembaharuan. Ciri khas orang Galilea inilah yang juga membuat Injil Yesus Kristus mudah diterima.

 Image
        Matius  mencoba memaparkan apa  sarat dengan muatan perintah perintah Tuhan Yesus kepada murid-murid untuk segera dilaksanakan. Namun, sebelum para murid terlibat dalam pelaksanaan perintah tersebut, ada hal lain yang ingin Matius paparkan dimana keadaan iman para murid. tampak dari reaksi mereka ketika melihat Yesus yang bangkit. Ada yang langsung menyembah-Nya tetapi ada juga yang meragukan-Nya. Keraguan ini mungkin diakibatkan oleh karena tidak semua mengalami perjumpaan dengan Yesus setelah peristiwa kebangkitan itu. Matius mencoba memaparkan pemahaman tentang Perintah Tuhan Yesus yaitu dimensi pemuridan dan dimensi pengajaran. yang berarti   "Pemuridan Kristen bukanlah sekadar “memindahkan seseorang dari neraka panasnya api neraka ke surga yang sejuk dan enak, berumput hijau, berair tenang nan nyaman cemerlang,” tapi lebih dari pada itu pemuridan Kristen bertujuan membentuk suatu umat Allah yang kudus dan taat dan setia mewartakan kepada dunia bahwa Yesus adalah Raja dan bahwa segala makhluk harus taat kepada-Nya , pengajaran Kristen ialah untuk membuat perubahan pada hidup orang lain di setiap aspek kehidupan mereka akan terus memancarkan realitas tunggal bahwa Yesus Kristus adalah Raja "  Dimana yang ditekankan bukan pada berapa banyak orang yang berhasil kita tobatkan (kuantitas), tetapi seberapa jauh sejumlah orang itu melakukan ajaran Tuhan dengan konsekuen (kualitas iman) sebab Tuhan Yesus mau membentuk suatu “komunitas baru” yang hidup selalu sesuai dengan perintah-perintah Tuhan dan yang mampu mewujud nyatakan prototip Kerajaan Allah.
  • Yesus mengetahui keadaan hati para pelaksana perintah-Nya
Para murid berangkat ke Galilea, ke sebuah bukit yang ditunjukkan oleh malaikat (Matius 28:7) dan oleh Yesus sendiri (Matius 26:32, 28:10). Ketika Yesus menjumpai mereka, ada di antaranya yang menyembah dan meragukan-Nya. Apakah benar bahwa pribadi yang berada di hadapan mereka itu adalah Yesus yang bangkit ? Matius tidak menyebutkan nama, siapa yang menyembah dan siapa yang masih meragukan kebangkitan-Nya. Matius memaparkan kepada pembacanya tentang kenyataan bahwa ada murid Yesus Kristus yang masih meragukan-Nya (Matius 28:17). Mereka semua adalah murid-murid yang telah bergaul sekian lamanya dengan Yesus. Mereka dengan telinganya sendiri mendengar kata-kata Yesus bahwa Ia akan bangkit. Namun ada di antara mereka yang masih ragu-ragu. Yesus tahu tentang keadaan tersebut. Artinya, Yesus tahu hati setiap orang, baik mereka yang percaya sungguh bahwa diri-Nya telah bangkit dari kematian dan menang atas maut, maupun mereka yang meragukan-Nya.
  • Yesus membereskan sikap yang salah terhadap diri-Nya
Keraguan manusia tidak menjadi penghalang bagi Yesus untuk memberikan perintah kepada para murid. karenanya sebelum “Amanat Agung” diberikan kepada mereka, Yesus terlebih dahulu membereskan keraguan beberapa orang di antara mereka. Memang setiap orang yang mau dan sedang terlibat dalam pelayanan, dalam pekerjaan Allah, haruslah orang yang telah memiliki persekutuan dan hubungan yang tulus suci dengan Yesus Kristus. Hal ini berarti, tidak ada seorangpun yang dapat terlibat sebagai perpanjangan tangan Yesus Kristus untuk menyatakan amanat agung-Nya bila orang tersebut tidak memiliki hubungan yang kental, indah dan mesra dengan Tuhan Yesus Kristus.
Disini Matius memaparkan tindakan Yesus sebelumnya untuk membereskan keraguan hati di antara para murid tentang keberadaan diri-Nya. Yesus menyebut kuasa apa yang ada di dalam diri-Nya, yaitu segala kuasa di sorga dan di bumi. Tujuan-Nya adalah agar nantinya para murid keluar dengan dasar komitmen yang sama bahwa Yesus Kristus yang mereka imani adalah Tuhan yang berotoritas atas maut, alam semesta, bahkan sejarah manusia. Dengan demikian tanggung jawab untuk melaksanakan Amanat Agung itu dapat terwujud. Para murid memikul tanggung jawab yang besar dalam pelaksanaan Amanat Agung ini, tetapi mereka tidak sendiri dalam pelaksanaannnya, karena penyertaaan Yesus terhadap mereka takkan berkesudahan.

Peran yang sekarang kita jalani sebagai orang kristen adalah peran para murid. Dimana sebagai murid-murid Kristus di zaman ini, kita mempunyai panggilan yang lebih unggul dari pada hanya menekankan jumlah, panggilan Kristus yang masih sama sampai sekarang adalah menjadikan semua orang muridNya. Tujuan dari kesaksian tidak hanya pertobatan pribadi saja, tapi juga pembentukan suatu komunitas baru yang terdiri dari orang-orang yang mengalami transformasi yang dilengkapi dengan bela-rasa, kebaikan, rendah hati, lemah lembut dan sabar. Inilah tanda-tanda dari komunitas Kristen sejati. Kalau orang-orang luar melihat tanda-tanda ini dalam komunitas tersebut, pasti mereka akan tertarik padanya dan akan mau bergabung dan menjadi bagian dari komunitas tersebut.

Firman diambil dari : Matius 28:16-20,Markus 16,Lukas 24,Kis para rasul 1
Tuhan Yesus Berada Dibukit yang Di Galelea

Tidak ada komentar:

Posting Komentar