Rabu, 15 Juli 2015

“Anak ni Raja” dan “Boru ni Raja”





Saya terpikir kenapa orang batak menyebut dan menggelari baik anak laki-laki ataupun perempuan dengan raja. “Anak ni Raja Boru ni Raja” sebagai sebutan nama mereka. Pada hal belum tentu garis keturunan berdarah raja tetapi dari keluarga biasa-biasa saja. Kalau kita berangkat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), raja artinya adalah "penguasa tertinggi pada suatu kerajaan (biasanya diperoleh sebagai warisan), orang yang mengepalai dan memerintah suatu bangsa atau negara dimana negara kerajaan diperintah oleh seorang raja". “Anak ni Raja Boru ni Raja” adalah sebutan yang diberikan kepada keturunana orang batak sebagai bentuk penghormatan kepada seseorang yang ''dirajakan'' atau dihormati. Raja dalam filosofi batak adalah sebuah penghormatan. Berangkat dari pengertian di atas sangat jelas bahwa raja merupakan pimpinan tertinggi dan harus dihormati. Selain mempunyai kedudukan yang tinggi, raja juga harus dihormati dan mempunyai tempat khusus dalam suatu acara apapun itu yang melibatkan raja, apalagi acara upacara seremonial. Putra-putri (anak dohot boru) bagi orang batak disebut sebagai “Anak ni Raja” dan “Boru ni Raja”. Anak ni raja yaitu kharisma seorang raja yang di bawa oleh anaknya. Keluarga batak dari pihak perempuan yang disebut hula-hula sering di simbolkan sebagai “Raja” dan istri seorang lelaki batak sering dikatakan “Boru ni Raja” atau “putri Raja”. Posisi “Tulang” (saudara lelaki ibu) adalah Raja bagi semua kemenakannya. Praktis konsep sebutan boru ni raja dan anak ni raja adalah sebuah kehormatan yang meliputi banyak aspek seperti kepatutan, moral, etika, sensitifitas, tradisi dan adat istidat yang saling tolong menolong tanpa pamrih dan tranpa imbalan atau suka membantu. Anak ni raja dan boru ni raja terlihat dalam komponen Dalihan Natolu yaitu Raja ni Hula-hula, Raja ni Dongan Tubu dan Raja ni Boru. Sikap masyarakat batak dalam interaksinya adalah seperti yang terkandung dalam falsafah elek marboru, sangap marhula-hula dan manat mardongan tubu. Setiap orang batak pasti pernah berada pada salah satu komponen dari dalihan natolu tersebut. bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar