Rabu, 21 Oktober 2015

" IBUKU LEBIH DARI SEORANG SARJANA"

“perbincangan seorang wanita dengan kawannya >> ibumu sarjana apa?”
kawan>>Ibuku sarjana rumah tangga.
Tak terbayang bukan, jika menjadi seorang ibu rumah tangga itu harus banyak belajar dan selalu belajar.
Long life education. Hal-hal seperti ini kadang tidak terpikirkan dan terlintas laedies..
1. Seorang ibu rumah tangga harus belajar Akuntansi, agar bisa mengurus pendapatan keluarga dan mengelolanya sedemikian rupa untuk kebutuhan, maupun tabungan, serta menata aspek pemasukan & pengeluaran yang seimbang.
2. Seorang ibu rumah tangga harus belajar Tata Boga, chef, atau perhotelan. Jurusan kuliah dimana harus belajar memasak untuk keluarga dengan kreatif supaya tidak bosan.
3. Seorang ibu rumah tangga harus belajar keguruan. Ia harus menguasai ilmu yg diajarkan di sekolah dasar agar bisa mengajari anaknya bila menemui kesulitan dengan PR nya.
4. Seorang ibu rumah tangga harus belajar Agama, karena ibu lah yang pertama kali mengenalkan sang anak pada penciptanya dan membangun akhlak yang luhur.
5. Seorang ibu rumah tangga harus belajar Ilmu Gizi, agar bisa menyiapkan makanan bergizi bagi keluarga, setiap hari.
6. Seorang ibu rumah tangga harus belajar Farmasi, agar dapat memberi pertolongan awal pada keluarga yang sakit. Ia harus sedia obat-obatan yang biasanya manjur digunakan ketika darurat.
7. Seorang ibu rumah tangga harus belajar Keperawatan, karena beliaulah satu-satunya yang akan pertama kali merawat buah cintanya ketika terbaring sakit. Yang akan menyeka tubuhnya ketika tidak diperbolehkan mandi, mengganti kompres, atau mengukur suhu badan sang anak ketika sakit. Mereka adalah ibu rumah tangga yang handal sebagai seorang perawat.
8. Seorang ibu rumah tangga juga harus belajar ilmu Kesehatan, agar bisa menjaga kesehatan keluarganya, baik asupan makanan, kebersihan, sampai melindungi anggota keluarga dari gigitan nyamuk dan wabah penyakit lainnya. Merekalah ahli kesehatan yang terbaik yang kita miliki disisi kita.
9. Seorang ibu rumah tangga harus belajar Psikologi, agar bisa berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik dalam menghadapi anak-anak di setiap jenjang usia mereka,begitu juga dengan suami , seorang ibu rumah tangga juga adalah teman curhat terbaik berbagi suka-duka setiap masalah yang dihadapi suami pasti ada solusi sebagai jalan keluar yang mufakat sebagai suami dan istri.
Seandainya seorg ibu rumah tangga harus kuliah dulu mempersiapkan dirinya, butuh berapa lama?
Bisa jadi lebih dari 9 jurusan diatas.
Luar biasa seorang ibu, dengan multi talentanya, kesabarannya merawat,
mendidik & menemani anak-anaknya.
Sudah kah kita memberikan yg terbaik untuk ibu kita......
Seorang ibu bisa merawat 10 anak bahkan lebih, namun 10 anak belum tentu bisa merawat ibunya.bahkan tidak mau disusahkan anak-anak menitipkan mereka (orang tua) dipanti jompo.
Ucapkanlah terimakasih melalui perbuatan dan alunan doamu untuk ibunda tercinta....
dan kiranya ini menjadi renungan kita yg sedang atau y akan menjadi ibu...

Jumat, 09 Oktober 2015

my notes bicara pasangan hidup

my notes >> Bicara soal pasangan hidup itu kembali lagi pada pribadi lepas pribadi,tak pandang usia baik muda dan tua,karakter,sosok,dan tujuan dari pencarian pasangan hidup itu sendiri. namun ada kalanya lambat namun matang dan pasti, dan cepat tetapi perceraian akibat salah pilih ataupun kecelakaan sebagai tanggung jawab. jodoh itu tergariskan ada sampai mati, ada pula sesaat begitu juga dengan godaan bagi predikat singgel/jomblo baik juga yg ditinggal mati maupun cerai hidup itu adalah kesepian, butuh seseorang bertukar pikiran, butuh perhatian kasih sayang, cemburu lihat yg lain berpasangan dan menikah, tergoda awalnya teman tapi mesra dan bablas, digoda dan tergoda borondong dan yg tua baik beristri/bersuami ataupun singgel namun banyak juga setia melajang karna pekiran matang dan arti-makna cinta itu sendiri bagi dirinya. soal legal dalam catatan agama itu berbeda-beda dalam halal dan sahnya suatu hubungan. namun diluar semua itu kita sadar dan menyadari kehidupan dalam dunia kita ini baik dari atas, bawah, kiri dan kanan menyoroti gerak dan gerik kita apa yg kita lakukan dan perbuat akan menjadi nilai sosial dalam hubungan intraksi sosial dalam kelompok masyarakat yang kita bangun selama ini. bicara cinta itu memang hak hakiki dari setiap insan manusia, begitupun pilihan kita dalam kebebasan memilih pasangan hidup baik mencari yg singgel ataupun status milk orang lain dan berbuntut namun dalam budaya kita timur berbeda dengan budaya barat jika terjadi apa yg berbeda dari pola budaya kita itu sudah termasuk dalam pengucilan sosial dari lingkungan ataupun pengeluaran dari aturan dan peraturan adat dan budaya yg berlaku, belum lagi peraturan dan aturan negara kita atas legalitas dari suatu hubungan. tetapi semuanya dikembalikan kepada pribadi lepas pribadi lagi mana yang baik dan pantas baginya dan yg lain dari luarpun tak berhak atas hidup yg dijalani orang yang tersebut. lebih baik menjaga dari pada merusak ,karna semua itu tidak semudah dan segampang yang kita pikirkan diawal, semua perbuatan adalah buah dari apa yang dilihat, diucap, juga lakukan. maka buah itu akan siap kita tuai hasilnya dalam dunia dan akhirat dalam waktu yang tidak kita ketahui dan sadari.