Kamis, 25 April 2013

AK-47 adalah kutukan bagi afrika



AK-47 

senapan yang sederhana, tidak mahal untuk diproduksi, dan mudah dibersihkan dan dirawat. Pada Perang Dunia II, Jerman menciptakan konsep senapan serbu. Konsep ini didasari pengalaman bahwa pertempuran modern lebih banyak terjadi pada jarak yang cukup dekat, yaitu sekitar 100 meter. Tenaga dan jangkauan peluru pada saat itu ternyata terlalu besar. Maka, Jerman mulai mengembangkan peluru dan senapan yang mempunyai sifat submachine gun (isi magazen banyak dan bisa menembak full-otomatis) dengan peluru yang jangkauannya bisa sampai 300 meter. Dengan mempertimbangkan biaya produksi, ini dicapai dengan memendekkan peluru 7,92 x 57 mm Mauser menjadi ukuran 33 mm yaitu 7,92 x 33 mm Kurz (Kurz berarti pendek). Hasil akhirnya, Sturmgewehr 44 (StG44), memang bukan senapan pertama yang menggunakan konsep ini; sebelumnya Italia dan Uni Soviet pernah merancang konsep yang serupa. Tetapi, Jerman adalah yang pertama untuk memproduksi masal senapan mereka. Jerman banyak menggunakan senapan baru mereka untuk menghadapi Soviet di Front Timur. Pengalaman Uni Soviet melawan Jerman inilah yang memengaruhi doktrin Soviet pada tahun-tahun berikutnya.
Berdasarkan doktrin Soviet, Mikhail Kalashnikov mulai memikirkan desain senapannya sejak di rumah sakit, setelah terluka pada pertempuran di Bryansk. Ia mendapat informasi bahwa sebuah senjata baru sedang dicari, untuk dipakai dengan peluru 7,62 x 41 mm yang dibuat oleh Elisarov dan Semin pada 1943. Tapi kali itu, desain Kalashnikov kalah melawan desain Sudayev, yaitu PPS43. Kalashnikov mengubah desain pertamanya setelah ia mempelajari StG44 Jerman pada tahun 1946. Karena rancangannya cukup mengesankan, Kalashnikov lalu dipilih untuk memimpin sebuah tim desain. Ketahanan dan kehandalannya terkenal legendaris. Piston gasnya yang besar, keleluasaan jarak pada bagian-bagian mekaniknya, dan desain pelurunya, membuat AK-47 bisa tetap menembak dengan lancar walaupun komponen dalamnya terisi kotoran atau benda asing. Tapi kehandalan ini sedikit mengorbankan akurasi, karena toleransi yang besar pada bagian mekaniknya tidak menjamin ketepatan dan kekonsistenan yang terdapat pada senapan-senapan yang lebih akurat.
Pada masa Perang Dingin, Uni Soviet, Tiongkok, dan Amerika Serikat memberikan peralatan dan teknologi kepada negara-negara sekutu mereka, beserta pasukan-pasukan pemberontak yang mereka dukung. Pada masa itu terjadi penyebaran besar-besaran AK-47 oleh Uni Soviet dan Tiongkok kepada negara-negara dan grup-grup pro-komunis, misalnya Sandinista Nikaragua dan Viet Cong. Desain AK-47 disebarkan ke 55 angkatan bersenjata dunia. Penyebaran AK-47 ini tidak hanya terlihat dari jumlahnya saja, AK-47 ada di dalam bendera dan lambang Mozambik. Selain itu juga terdapat pada lambang Burkina Faso, dan bendera Hizbullah. "Kalash", kependekan dari "Kalashnikov", dipakai sebagai nama anak laki-laki di beberapa negara di Afrika.
                                                                         
AK-47 telah menjadi Budaya sekaligus kutukan di benua Afrika. AK-47 telah "kutukan" bagi Afrika sebagaimana penyakit kesehatan yang sejak dulu sudah menggerogoti Afrika Tidak hanya di negara-negara yang kita sering dengar, seperti Somalia, Kenya, Uganda, Angola, Kongo, dan Sudan namun masih banyak lagi. Ketersediaan senjata api yang murah dan banyak telah menjadikan tingkat pembunuhan di Afrika, per kapita, sepuluh kali dari Amerika Serikat . Kedatangan jutaan AK-47 ke Afrika diawali dari surplusnya beberapa juta senapan serbu AK-47 ketika Perang Dingin telah berakhir . Puluhan juta AK-47 yang dikumpulkan oleh pemerintah Komunis selama bertahun-tahun tiba-tiba dijual ketika kediktatoran jatuh&terpecah belah . Semua karena pasar senjata kala itu mengalami titik jenuh. Yang tersisa hanyalah pasar Afrika namun itupun harus dijual dengan murah , Bayangkan saja, dalam suatu transaksi, bisa saja Anda mendapatkan sepucuk AK-47 dengan harga 20 US dolar saja.  Perang suku yang umum terjadi di afrika, telah menjadi ancaman serius sejak AK-47 datang ke Benua Afrika dahulu, anggota suku afrika menggunakan tombak dan panah untuk bertempur. namun sejak tahun 1990an, mereka diperkenalkan dengan AK-47 .
         
Pencurian ternak antar suku yang biasa terjadi di afrika dan hanya bersifat "iseng" telah menjadi urusan serius sejak kehadiran AK-47 . Akibat dari AK-47 yang murah, anak-anak usia 10-14 tahun pun dijadikan tentara. Sebuah perkembangan baru dari senjata tradisional . Sekarang, jika Anda bisa mengangkat dan menarik pelatuk AK-47 yang beratnya 4,5 kg, maka Anda sudah bisa menjadi pembunuh . Fenomena tentara anak-anak menjadi umum, para panglima perang menculik anak-anak dan mencuci otak mereka dengan cepat utk dijadikan tentara . Puluhan juta penduduk Afrika meninggalkan rumah mereka untuk menghindari teror, dan banyak dari pengungsi yang meninggal karena kelaparan , Serba salah bertahan adalah mati dan mengungsi juga sama dengan menjemput kematian , Ini merupakan ketakutan terbesar yang menggangu masyarakat dan perekonomian yang mana mereka selalu dihadapkan dengan laras AK-47 yang sangat murah . Di Afrika Senjata ialah Budaya.Di Afrika, Seekor Ayam berharga lebih mahal daripada sepucuk AK-47- Lord Of War , kutipan penutup : God has abandoned Africa . 

                                                             
                                                                                         






Senin, 22 April 2013

Seberapa kenalkah kamu akan Tuhanmu


       Galilea pada zaman Yesus tidaklah besar dan terkenal. Galilea tidak pernah diperhitungkan, baik dalam hal politik maupun dalam hal agama. Tidak ada nabi kaliber nasional  lahir di sana tetapi orang Galilea pada zaman Yesus adalah orang yang paling terbuka terhadap pikiran-pikiran yang baru serta tidak segan terhadap pembaharuan-pembaharuan. Ciri khas orang Galilea inilah yang juga membuat Injil Yesus Kristus mudah diterima.

 Image
        Matius  mencoba memaparkan apa  sarat dengan muatan perintah perintah Tuhan Yesus kepada murid-murid untuk segera dilaksanakan. Namun, sebelum para murid terlibat dalam pelaksanaan perintah tersebut, ada hal lain yang ingin Matius paparkan dimana keadaan iman para murid. tampak dari reaksi mereka ketika melihat Yesus yang bangkit. Ada yang langsung menyembah-Nya tetapi ada juga yang meragukan-Nya. Keraguan ini mungkin diakibatkan oleh karena tidak semua mengalami perjumpaan dengan Yesus setelah peristiwa kebangkitan itu. Matius mencoba memaparkan pemahaman tentang Perintah Tuhan Yesus yaitu dimensi pemuridan dan dimensi pengajaran. yang berarti   "Pemuridan Kristen bukanlah sekadar “memindahkan seseorang dari neraka panasnya api neraka ke surga yang sejuk dan enak, berumput hijau, berair tenang nan nyaman cemerlang,” tapi lebih dari pada itu pemuridan Kristen bertujuan membentuk suatu umat Allah yang kudus dan taat dan setia mewartakan kepada dunia bahwa Yesus adalah Raja dan bahwa segala makhluk harus taat kepada-Nya , pengajaran Kristen ialah untuk membuat perubahan pada hidup orang lain di setiap aspek kehidupan mereka akan terus memancarkan realitas tunggal bahwa Yesus Kristus adalah Raja "  Dimana yang ditekankan bukan pada berapa banyak orang yang berhasil kita tobatkan (kuantitas), tetapi seberapa jauh sejumlah orang itu melakukan ajaran Tuhan dengan konsekuen (kualitas iman) sebab Tuhan Yesus mau membentuk suatu “komunitas baru” yang hidup selalu sesuai dengan perintah-perintah Tuhan dan yang mampu mewujud nyatakan prototip Kerajaan Allah.
  • Yesus mengetahui keadaan hati para pelaksana perintah-Nya
Para murid berangkat ke Galilea, ke sebuah bukit yang ditunjukkan oleh malaikat (Matius 28:7) dan oleh Yesus sendiri (Matius 26:32, 28:10). Ketika Yesus menjumpai mereka, ada di antaranya yang menyembah dan meragukan-Nya. Apakah benar bahwa pribadi yang berada di hadapan mereka itu adalah Yesus yang bangkit ? Matius tidak menyebutkan nama, siapa yang menyembah dan siapa yang masih meragukan kebangkitan-Nya. Matius memaparkan kepada pembacanya tentang kenyataan bahwa ada murid Yesus Kristus yang masih meragukan-Nya (Matius 28:17). Mereka semua adalah murid-murid yang telah bergaul sekian lamanya dengan Yesus. Mereka dengan telinganya sendiri mendengar kata-kata Yesus bahwa Ia akan bangkit. Namun ada di antara mereka yang masih ragu-ragu. Yesus tahu tentang keadaan tersebut. Artinya, Yesus tahu hati setiap orang, baik mereka yang percaya sungguh bahwa diri-Nya telah bangkit dari kematian dan menang atas maut, maupun mereka yang meragukan-Nya.
  • Yesus membereskan sikap yang salah terhadap diri-Nya
Keraguan manusia tidak menjadi penghalang bagi Yesus untuk memberikan perintah kepada para murid. karenanya sebelum “Amanat Agung” diberikan kepada mereka, Yesus terlebih dahulu membereskan keraguan beberapa orang di antara mereka. Memang setiap orang yang mau dan sedang terlibat dalam pelayanan, dalam pekerjaan Allah, haruslah orang yang telah memiliki persekutuan dan hubungan yang tulus suci dengan Yesus Kristus. Hal ini berarti, tidak ada seorangpun yang dapat terlibat sebagai perpanjangan tangan Yesus Kristus untuk menyatakan amanat agung-Nya bila orang tersebut tidak memiliki hubungan yang kental, indah dan mesra dengan Tuhan Yesus Kristus.
Disini Matius memaparkan tindakan Yesus sebelumnya untuk membereskan keraguan hati di antara para murid tentang keberadaan diri-Nya. Yesus menyebut kuasa apa yang ada di dalam diri-Nya, yaitu segala kuasa di sorga dan di bumi. Tujuan-Nya adalah agar nantinya para murid keluar dengan dasar komitmen yang sama bahwa Yesus Kristus yang mereka imani adalah Tuhan yang berotoritas atas maut, alam semesta, bahkan sejarah manusia. Dengan demikian tanggung jawab untuk melaksanakan Amanat Agung itu dapat terwujud. Para murid memikul tanggung jawab yang besar dalam pelaksanaan Amanat Agung ini, tetapi mereka tidak sendiri dalam pelaksanaannnya, karena penyertaaan Yesus terhadap mereka takkan berkesudahan.

Peran yang sekarang kita jalani sebagai orang kristen adalah peran para murid. Dimana sebagai murid-murid Kristus di zaman ini, kita mempunyai panggilan yang lebih unggul dari pada hanya menekankan jumlah, panggilan Kristus yang masih sama sampai sekarang adalah menjadikan semua orang muridNya. Tujuan dari kesaksian tidak hanya pertobatan pribadi saja, tapi juga pembentukan suatu komunitas baru yang terdiri dari orang-orang yang mengalami transformasi yang dilengkapi dengan bela-rasa, kebaikan, rendah hati, lemah lembut dan sabar. Inilah tanda-tanda dari komunitas Kristen sejati. Kalau orang-orang luar melihat tanda-tanda ini dalam komunitas tersebut, pasti mereka akan tertarik padanya dan akan mau bergabung dan menjadi bagian dari komunitas tersebut.

Firman diambil dari : Matius 28:16-20,Markus 16,Lukas 24,Kis para rasul 1
Tuhan Yesus Berada Dibukit yang Di Galelea